Haaaaa, lama sudah tidak bersua bercerita ini itu hehe. Tapi
akhirnya karena tangan udah gatel buat berceloteh and tara, im baaack *lebay,
sapa juga yang nunggu haha.
Setelah sholat Jumat
selesai
Seperti rutinitas sehabis sholat, bla-bla-bla sampai dengan
menengadahkan tangan bersimpu, memohon ampun serta meminta apapun kepada Allah
SWT, mungkin disini adalah momen-momen yang aku ngrasa bercurah diri kepada
Allah SWT. Lanjut berdiri mengambil tas dan siap-siap buat turun ke bawah menuju
kantin. Di tengah-tengah jalan mau turun, eh ketemu si Fariz dan disamber yang
intinya sih cuma mau ngajak makan bareng di kantin FK -_- *kebetulan* dan emang
sih dari tadi pagi blm makan hehe, lebih memilih baca komik pinjeman dari
nyonya Lintang dari pada makan :)))
Sampe di kantin
Kita tolah-toleh tolah-toleh seperti biasa milih-milih menu
yang mau dipesen, dan akhirnya masing-masing menentukan pilihan menu sebagai
santapan makan siang kali ini, aku Tahu Telor *yang kata si Kiki bumbunya di
kasih molto karena bapaknya sering pake ramuan rahasia yang emang warnanya
mirip molto -___-* dan si Fariz. . . .
lupa haha
Makan dengan lahapnya
F : eh tadi malem aku iso nuangis on
H : ha? Lapooo ? (ha? Kenapa?)
F : gatau kaya ngrasa mau snmptn lagi kaya mau ujian apa
gitu, kok iso i lhoo yo
*oh iya kita baru saja menunaikan tanggungan wajib rutinitas
kita yaitu ujian topik 1 mata-tht*
H : ha? Dirimu tersadar tah? Haha
F : gatau tapi bener-bener nangis, kaya hmmmm ngrasa
seharusnya smstr 4 ilmunya lebih
H : hmm. . . iya sih *dalam hati : aaaaaa akuu juuugaaa
kmrn2 ngapain aja, blok-blok kmrn udah pada gelap lagi semua TT*
H : kamu semalem belajar poool yo riz?
F : hmm iya sih
H : waaaah makanyaaa kok beda, maaf jujur, tadi pagi ngrasa
aja bedaaa ga kaya biasanyaa *maksudnya adalah bisa menjawab soal, dan nyambung
kalo diajak bahas soal, hehe, damai ye bos kalo lagi baca ini*
H : cieee farizzz cieeeeee
F : maksud e lhooo *lupa responnya apa haha*
Jus stroberi datang
H : ini namanya baru jus stroberi
*jadi ceritanya kmrn juga lagi makan sama Fariz, pesen minum
ke bapak warungnya adalah jus stroberi tapi rasanya kaya jus jambu dicampur
sirsak dan ada sedikit rasa stroberinya, pas bayar sengaja mancing dengan hanya
menyebutkan “tambah jus pak” dan banyaknya menjawab “ oh jus stroberi”, hening
sejenak, dan oke fix itu tadi bener jus stroberi*
F : *cengangas-cengenges
Ntahlah, percakapan singkat tadi membuat lega. Jujur sih
ketika teman-temanku semua disibukkan oleh hal lain yang in shaa Allah
bermanfaat dan memberikan manfaat bagi orang lain aku sedikit takut akan
perkuliahan mereka *kaya udah belajar bener aja :3* . Percakapan tadi
benar-benar membuat lega dan jujur itu membuat senang, aaaaaaa akhirnya. 1
teman telah melangkah ke depan membentuk dan berbenah menjadi pribadi yang
lebih baik, dan itu cukup membuat lega
serta senang *udah berapa kali bilang lega sama senang*
Setiap pribadi mempunyai kesempatan yang sama untuk
berkembang, untuk menjadi apa, dan untuk berbenah diri. Ketika saat ini mungkin
dirimu, diriku, diri kita terlihat konyol seakan tidak bisa apa-apa dalam dunia
perkuliahan karena kita lebih memilih sibuk dengan hal lain yang sarat akan
manfaatnya kepada orang lain, tenang lah itu bukan masalah besar. Ketika kita
tetap menjadi jalan pertolongan Allah kepada orang lain, jalan-jalan
pertolongan lain telah dibukakan oleh Allah untukmu, untukku, dan untuk kita
nantinya. *beneran ini aku bisa ngomong gini karena udah ada pengalaman*
Namun tanggung jawab kitalah sepenuhnya untuk belajar
sebagai bekal profesi kelak yang penuh dengan amanah. Perputaran roda itu akan
selalu ada, fluktuasi naik-turun motivasi itu pasti ada dan semuanya akan
terjadi. Satu kata, istiqamah, ya benar, kuncinya adalah istiqamah. Aku menulis
ini bukan berarti lebih baik dari dirimu disana, teman. Aku bercerita seperti
ini bukan berarti aku lebih pintar dari dirimu disana karena aku seperti dirimu,
manusia biasa. Aku pun masih terseok-seok dalam mendirikan kata istiqamah itu. Tapi
in shaa Allah akan selalu berusaha untuk menegakkan istiqamah, barakallah, amin