Memiliki teman bahkan teman-teman yang mempunyai karakter
watak unik yang saling melengkapi, jalan pikiran yang tak jauh-jauh dari jalan
pikiran kita, ikhlas, serta sesuai dengan pilihan hati bagaikan memiliki
setoples gula-gula warna-warni yang siap
memaniskan hidup kita.
Semakin bertambahnya umur semakin tidak gampang mempunyai
teman yang benar-benar teman. Tidak semudah waktu SD yang terbilang kita semua
masih dalam kondisi lugu dan ‘untouchable’ dari dunia luar. Apa yang kita lakukan sesuai
dengan apa yang ada di hati kita. Aku cukup sering dapat melihat siapa-siapa
orang di sekitarku yang mengikutsertakan hatinya dalam beraktivitas. Mungkin
hal ini yang membuat diriku sekarang terbilang minim teman karena secara tegas
aku dapat memilah mana teman yang ‘baik’
untuk diriku dan tidak. Entahlah ini hanya persepsi dan firasatku ataukah
memang aku dapat melihat kepribadian seseorang secara menyeluruh hanya dengan
melihat sorot matanya.
Hatiku dibuat iri oleh cerita dari saudaraku di Unair dimana
tidak semua ceritanya berkabar baik. Cerita yang tertangkap oleh telingaku
sering kali berkonten mengenai sahabat-sahabatnya di FKG. 6 pribadi 6 warna
berhubungan dalam 1 frekuensi yang saling melengkapi, oh indahnya.
Entahlah insyaAllah suatu saat akan menemukan teman-teman
satu profesi yang siap membelaku dan aku
siap membela mereka :D
“Aku... oh baiklah,”
ujarnya menyerah. Ia berpikir tidak ada salahnya memberitahukan hal in ipada
Faiz, orang yang selama ini mempercayainya dan membelanya. Lagi pula siapa tahu
Faiz bisa membantunya untuk melakukan tugas terse but. (Harjani, Surat Takdir
untuk Hafiz)