1.14.2012

It is a kind of very old Glee-cast “RAMAYANA BALLET”

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Yap yap yap, here guys this is my first posting about Nusantara culuture that really amazing and phenomenal *kata leluhur Tukul kan fenomenal, bhuahahaha*. Now is all about Ramayana Ballet atau Sendratari Ramayana. Udah tau belum apa si Sendratari Ramayana itu? Atau mungkin yaa, dikit-dikit pernah kedenger gitu tentang Sendratari Ramayana? Kalo belum, biar lebih ngenal sama budaya sendiri, yuuuk baca yang satu ini. :D
wisata.kompasiana.com



komunikan.com



Sendratari Ramayana is something like a performance or show where Javanese drama, dance, and music  mix within. Jadi semacam drama musikal, tapi bedanya di sini si aktor ato aktris yang sekaligus nari engga berdialog sama sekali, cuman ngelenggak-lenggokin (alias nari) tubuhnya dengan mimik muka yang sesuai dengan jalan cerita. Drama bisu dong? Ya ga lah, Sindenlah penyelamatnya yang menggantikan fungsi narator. Si sinden menggambarkan ato ngejelasin jalan ceritanya lewat alunan-alunan lagu bahasa Jawa (buat yang g ngerti bahasa Jawa tenang, biasanya tetep ada narator yang nransletinya ke bahasa Indonesia and English gitu) dengan suaranya yang khas dan diiringi pake musik dari gamelan. 

Cerita Ramayana karya Mpu Walmiki yang aslinya dalam bahasa Sansekerta dan terpahat di Candi Prambanan ini mirip banget sama cerita lisan dari negeri India (ya iyalah, Hindhu sendiri berasal dari India kan?). Ceritanya sendiri berintikan penyelamatan Shinta oleh Ramayana *maybe kind of rescuing Rappunzel, tapi ini rambutnya g panjang gambreng lah, ntar takutnya malah si Rahwana ngilfeel g jadi nyulik Shinta dan ngebuat ribet kalo nari, hahahaha*. Jadi cerita awalnya itu Prabu Janaka mengadakan suatu sayembara untuk mencari pendamping anaknya, Dewi Shinta. Nah Rama Wijayalah yang memenangkanya. By the time Rama, Shinta, dan Laksmana (adik Rama) berpetualang di Hutan Dandaka *ntar kalo tersesat tinggal teriak nama Dora 3 kali, nah kluar deh si Dora dari semak-semak belukar sambil bawa Petaa! Hahahah*. Di Hutan Dandaka inilah nantinya mereka bertemu dengan Rahwana yang ngebet banget pengen punya si Shinta karena dianggap sebagai jelmaan Dewi Widowati (wanita yang lama dia cari).

Buat narik perhatian Dewi Shinta, Rahwana mengubah seorang pengikutnya (Marica) menjadi kijang. Alhamdulillah, usaha itu berhasil *lhooo!*. Karena tertarik, Dewi Shinta meminta tolong pada si Rama untuk memburu Kijang itu. Lama bener itu dah si Rama memburu si Kijangnya dan engga kembali-kembali *bang Toyib kali*, si Dewi Shinta mulai khawatir dan menyuruh adik Rama yaitu Laksmana nyusul si Kangmasnya. Sebelum meninggalkan Dewi Shinta, Laksmana membuat lingkaran pelindung di sekitar Dewi Shinta. Mengetahui Dewi Shinta lagi sendiri si Rahwana menyamar jadi Durna (pengemis) yang meminta-minta tolong, jadi si Dewi Shinta keluar dari lingkaranya. Hasilnya Rahwana berhasil menculik Dewi Shinta dan membawanya ke Kerajaan Alengka. Scene selanjutnya banyak melibatkan tokoh-tokoh lain seperti Jathayu, Sugriwa, dan Subali.

Di ujung cerita, Rama behasil merebut kembali Dewi Shinta dari genggaman Rahwana dengan bantuan dari Hanoman (sosok kera yang lincah, sakti, dan perkasa). Namun ketika dibawa kembali, Rama justru tak mempercayai Shinta lagi dan menganggapnya telah ternoda. Untuk membuktikan kesucian diri, Shinta diminta membakar raganya. Kesucian Shinta terbukti karena raganya sedikit pun tidak terbakar tetapi justru bertambah cantik. Rama pun akhirnya menerimanya kembali sebagai istri. Overall kaya gitu ceritanya.
Banyak nilai yang dapat diambil dari Pertunjukkan Ramayana ini, misalnya untuk mendapatkan apa yang menjadi milik kita, kita harus berusaha keras, saling percaya, dan meminta pertolongan Tuhan, trus percaya deh lambat ato cepet yang jahat itu pasti kalah :D. Bagi yang nonton langsung Ramayana Ballet bisa mampir ke Candi Prambanan, hehehe.

Sekarang udah tau kan gimana Sendratari Ramayana itu? Cool pastinya, jadi banggalah kalian semua dengan budaya Indonesia ini.
Semoga bermanfaat. . 

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

0 comments:

Posting Komentar

danke

 
Copyright 2009 HUMAN MINDED. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree